Powered By Blogger

Minggu, 17 Maret 2013

Cerita dibalik COROTO, Penggemar sedan Corolla Classic di Ciamis

MESKI namanya COROTO, wadah ini bukanlah tempat berhimpun para penggemar burung berkicau yang sangat akrab dengan kroto (anak semut rangrang). Tapi Coroto yang dimaksud adalah perkumpulan para penggemar mobil sedan Toyota Corolla Classic nu baheula alias nu bareto. Atau sejak setahun lalu, Coroto (Ciamis Corolla Bareto) Community  ikut meramaikan jagat komunitas otomotif di Ciamis.
"Kami memberi namanya Coroto biar gampang diingat. Tapi tidak ada hubungannya sama sekali dengan kroto, telur semut kararangge itu," ujar pembina sekaligus pendiri Coroto Community, Trisno SH kepada Tribun, belum lama ini. 

Tak disangka, sekitar satu setengah tahun lalu, Trisno bersama sejumlah rekannya sesama pemilik mobil corolla usang keluaran tahun 1970-an suka nongkrong di halaman parkir utara Masjid Agung Ciamis. Terutama pada malam Minggu.

"Awalnya sih dari nongkrong di halaman Masjid Agung Ciamis depan kantor bupati. Tak banyak yang nongkrong, paling tiga sampai lima mobil. Saya,Trisno, Pehul, Demong, Ade, dan kadang ada pula Anjar," tutur Ucu Indra Maulana, Sekretaris Coroto Community Ciamis.

Meski nongkrong dengan mobil usang,  berupa Toyota Corolla lama keluaran tahun 1970-an, namun para penggemar corolla bareto tersebut tetap percaya diri. "Bahkan kami sepakat untuk menghimpun diri dalam suatu wadah, yang kemudian kami beri nama Coroto. Biar terasa lebih khas Ciamis. Waktu itu baru ada lima belas rekan yang bergabung. Coroto berdiri tepat pada tanggal 6 Maret 2012, launchingnya pun di parkiran halaman Masjid Agung Ciamis tempat kami biasa nongkrong. Sekarang, meski baru setahun berdiri, sudah ada sekitar 40 pemilik corolla classic di Ciamis yang ikut bergabung dengan Coroto. Semuanya pemilik sedan corolla kuno, buatan tahun 1972 sampai tahun 1979.  Untuk tingkat nasional wadah kami adalah Indonesia Corolla Classic (ICC)," cerita Ucu.

Coroto tak hanya sekadar wadah berhimpun para penggemar mobil corolla bareto di Ciamis. "Tetapi ini merupakan wadah silaturahmi keluarga kami. Makanya kalau nongkrong, ada konvoi kemana, isteri, dan anak-anak suka dibawa," ujar Trisno.

Dengan Coroto, Trisno dan kawan-kawan pun mulai sering bersilaturahmi dengan para pengemar corolla clasic di berbagai kota. "Bila ada event, kami suka konvoi ramai-ramai. Seperti dua bulan lalu ke Jogjakarta konvoi 17 mobil dari Ciamis. Sebelumnya ke Bandung dengan 30 mobil. Juga pernah konvoi dan  kumpul bersama di Pantai Pangandaran," imbuhnya.

Walau umur baru setahun, Coroto Community ingin terus berarti.  "Setidaknya hari ini kami memilih objek wisata Icakan ini untuk lokasi merayakan ulang tahun pertama Coroto," kata Trisno.

Bagaimana pun juga kata Trisno, objek wisata air Icakan di Desa Sukamulya Baregbeg ini merupakan wahana rekreasi alternatif yang tengah berkembang pesat, dan merupakan alternatif bagi Kabupaten Ciamis setelah kehilangan berbagai objek wisata setelah berdirinya Kabupaten Pangandaran sebagai daerah otonomi baru (DOB) lepas dari induknya Kabupaten Ciamis.

"Setelah Pangandaran lepas, Ciamis tidak punya objek wisata unggulan lagi yang bisa menjadi andalan. Mau tidak mau harus ada objek wisata alternatif yang harus diunggulkan. Kami mencoba mengenalkan objek wisata air Icakan ini secara luas kepada masyarakat. Dalam acara ulang pertama Coroto ini hadir pula rekan kami para penggemar mobil corolla classic dari Sumedang, Tasikmalaya, Cilacap, Jogja dan kota lainnya. Juga hadir disini sejumlah penggemar Honda Prestige, Jazz,  Corollah DX dan sebagainya, rata-rata semuanya hadir bersama keluarga," ungkap Trisno disela-sela kemeriahan acara ulang tahun pertama Coroto di tempat parkir objek wisata Icakan.

Pada kesempatan tersebut tampak berjajar setidaknya 40 mobil corolla classic dari Ciamis. Belum lagi dari Sumedang yang tergabung dalam ICKS (Ikatan Corolla Kolot Sumedang), berikut 'Baloenk Cilik' dari Cilacap, serta yang dari Jogjakarta maupun kota lainnya
http://www.tribunnews.com/regional/2013/03/17/coroto-penggemar-sedan-corolla-classic-di-ciamis

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

 photo Konicopyblog_zps3add33e1.png
 photo fiba_logo_quercopy_zps3f93e49a.png

 
 photo Graphic6copy3_zpsbbc5af12.png